The Reason - Hoobastank Mp3
Mp3-Codes.com

Kamis, 04 Oktober 2012

Coretan antara Iman dan Percaya

Pagi – siang – malam, itulah realitas hidup yang berada diantara ruang dan waktu, namun terkadang lengahnya manusia dan makhluk hidup yang berada pada realitas ruang dan waktu itu sehinga membuat sebuah jurang tersendiri, yang bisa mencebur dan membenamkan manusia itu sendiri kedalam lobang dan takkan mampu untuk bangkit kembali.

Pelajaran demi pelajaran yang seharusnya menjadi acuan kedepan dan membangkitkan semangat untuk tetap bangkit melawan apa yang telah menjadi kenyataan, dan membuat keadaan berubah, sehingga kenyataan yang akan datangpun bisa berubah. Lama hidup tak sama dengan lamanya kenyataan yang dibuat, karena kenyataan yang dibuat itu abadi sifatnya, karena satu kenyataan yang dibuat akan membuat ruang dan waktu yang terlewatkan itu menjadi sebuah bekas dan mampu untuk menceritakan sebuah kisah dan perjalanan panjang dalam membuat kenataan indah yang tertuang tadi.

Kesanggupan untuk hidup itu sama halnya kesanggupan untuk mati, karena target terakhir kehidupan itu mati, karena tujuan termulia itu mati dengan sebaik – baiknya bukan bagaimana caranya mengumpulkan sejuta harta dan sejuta warna dalam kehidupan. Bangkitnya semangat dalam diri itu karena satu gambaran kedepan yang akan layak didapati oleh seorang pelaku, bukan seorang penonton, dengan gambaran sederhana didepan ada lautan, kalau kita berenang maka kita tak akan sampai tapi sudah barang tentu kita akan basah kuyup, namun dengan alternatf perahu kemungkinan besar kita akan sampai tanpa basah oleh air lautan yang harus kita lewati tersebut. Berbagai manusia dengan berbagai fikiran dan keyakinan, lahirlah sebuah perbedaan yang seharusnya indah bak pelangi, bukan tungal seperti tuhan yang kita yakini

Sedih – senang – susah – bahagia, itu merupakan bagian dari hidup, ada rasa ada perasaan, rasa itu lahir dari perasaan dan perasaan itu lahir dari hal yang sangat sensitif dalam kehidupan. Tak ada gula kalau tidak ada tebu. Semua bermula dari asal. Tak ada fikiran kalau tuhan tak ciftakan manusia untuk hidup dalam ruang dan waktunya dunia. Keinginan kembali kepada asal itulah sehingga kita terkadang oftimis dan pessimis dalam menyikapai dunia dan ciftaan tuhan yang luas ini, bukan karena kita terlahir dari golongan yang berbeda, bukan karena kita terlahir dari agama yang berbeda namun semua itu tergantung dan terletak pada keyakinan kita saat kita mulai memikirkan apa yang seharusnya kita pilih dalam menenangkan dan mendapatkan ketenangan selama kita hidup. Kecerdaqsaqn kita berfikirpun berbeda –beda tingkatannya, ada yang agak lambat dalam mencerna, ada juga yang tergolong cepat dalam menanggapi apa yang disampaikan, itu terbentuk semua bisa jadi dari faktor keturunan dan faktor keinginan. Tak ada yang mustahil jika kita ingin berusaha. Tuhan maha adil, tuhan maha penyayang. Entah berbuat sabar entah berbuat kasar, namn hakikat tuhan sama terhadap ciftaannya, Tuhan Maha Pengasih lagi Maha penyayang.

Adilkah yang mita dapatkan, sungguh terlalu adil karena tak ada batasan dalam mendapatkan rizki dari tuhan Cuma cara mendapatkannya itu yang berbeda karena tingkat kebutuhan itu ada pada diri manusia. Kalau manusia mampu untuk berfikir dengan sesederhana mungkin, sudah tidak akan terjadi kufur nikmat. Kenyataannya tuhan maha adil dimana kita terkadang dihadapkan dengan kesulitan tapi kita harus membuat sebuah jalan untuk melewati kesulitan itu, terkadang tanpa disengaja olah berfikir kita menemukan sebuah solusi yang akhirnya masalah itu terselesaikan dan tanpa ada efek negatif, melainkan mendapatkan sesuatu yang positif.

Kebingungan terkadang membuat kita tidak mendapatkan sesuatu apapun karena dengan keragu – raguan kkita memluai sesuatu membuat kita tak sepenuhnya berusaha. Padahal dibalik keraguan itulah terkadang terselip sebuah keberuntungan sesungguhnya kita dapatkan dalam kenyataannya. Seperti halnya ketika kita membuka jendela pagi, maka kita akan mendapatkan cahayaq terang, tetapi ketika itu juga kita membentangkan gorden dan yang kita dapatkan adalah bayang – bayang yang menutupi kepolsan sinar matahari untuk masuk kedalam rumah dimana kita mendiami dan menginginkan cahaya yang dari sang mentari pagi nan elok itu. Dengan akal kita mampu mengatasi hal itu, itulah merupakan ciftaan tuhan yang mulia buat manusia. Terkadang kesalahan yang fatal dalam diri manusia, karena mereka semata – mata menginginkan untuk memahami sesuatu itu dengan akal dan logikanya, tanpa terselip iman yang mempercayai tentang kekuasaan tuhan.

Berfikirlah dengan iman, karena iman merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Berbuatlah dengan kepercayaan karena kepercayaan lahir dari sebuah fikiran dan fikiranpun tak bisa lepas dari iman dalam mencari kebenaran yang sesungguhnya. Iman ada karena kita tercipa, fikiran ada guna kita untuk menyelesaikan maslalah.

Iman sudah barang tentu percaya, tapi percaya belum tentu beriman. Karena, bisa jadi kita percaya akan adanya makhluk halus, tapi kita tidak akan mungkin beriman dan menyembah makhlus halus tersebut.





http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/04/coretan-antara-iman-dan-percaya/